Manusia Clovis sampai saat ini terus menjadi perdebatan arkeolog, mereka dianggap sebagai manusia tertua dan memegang kunci bagaimana peradaban di Amerika terbentuk. Diperkirakan orang-orang Clovis hidup di Amerika sekitar 13000 tahun yang lalu, mereka berburu Mammoth, Mastodon dan Bison raksasa dengan tombak besar.
Orang-orang Clovis dianggap bukan manusia pertama di Amerika, tetapi mewakili manusia pertama dengan ekspansi luas di Amerika Utara hingga pada akhirnya budaya menghilang secara misterius beberapa ratus tahun, ini seperti rantai yang putus. Mereka terkait dengan peradaban awal Amerika, dan saat ini hanya ditemukan satu kerangka manusia Clovis tertua di Amerika. Kerangka itu diperkirakan seorang anak kecil berusia antara 1 hingga 1,5 tahun ditemukan pada pemakaman berusia 12600 tahun yang disebut Anzick, wilayah Wilsall Montana.
Manusia Clovis, Nenek Moyang Penduduk Asli Amerika
Saat ini, tim yang dipimpin Profesor Eske Willerslev dari Denmark telah memetakan genom sehingga menambah
rantai sejarah manusia Clovis yang menjadi perdebatan ilmiah mengenai kolonisasi Amerika. Diperkirakan sekitar 80 persen populasi
penduduk asli Amerika merupakan keturunan langsung manusia Clovis, mungkin saja garis keluarga anak itu. Hasil ini diterbitkan dalam jurnal Nature edisi Februari 2014, dan konfrensi pers telepon internasional telah disusun dan akan diselenggarakan di reservasi suku Apsaalooke, Montana, dekat dengan pemakaman
manusia Clovis.
Menurut Profesor Eske, analisis ini seperti menemukan rantai yang hilang menjajaki nenek moyang penduduk asli Amerika. Meskipun budaya manusia Clovis telah menghilang, tetapi garis keturunannya sebagian besar masih ditemukan pada hari ini. Manusia Clovis bukan keturunan Eropa, Asia atau Melanesia, seperti yang diduga ilmuwan sebelumnya. Mereka penduduk asli sekaligus menjadi nenek moyang dan orang pertama di Amerika.
Temuan tim Profesor Eske membuktikan sesuatu yang tidak diragukan suku Apsaalooke (Gagak), dimana artefak kuno yang terletak diwilayah mereka dianggap langsung dari nenek moyang. Disamping itu, tim Eske sangat berkomitmen untuk tetap berinteraksi secara tatap muka dengan masyarakat suku dan mendengarkan secara langsung pemimpin penduduk asli Amerika. Mereka berharap, percakapan ini akan mengarah langsung pada kisah penguburan anak
manusia Clovis.
Menurut Sarah, seorang ahli biologi molekuler yang dalam penelitiannya menemukan sisa-sisa terdahulu di lahan pribadi milik keluarga. Setelah 46 tahun sejak penemuan itu, akhirnya dia mendengar cerita tentang pemakaman anak manusia Clovis masih memiliki warisan genetik. Dalam catatan sejarah, nenek moyang penduduk asli Amerika datang dari Siberia yang terbagi menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama dianggap sebagai leluhur penduduk asli Amerika yang saat ini berada di Kanada. Dan kelompok lainnya diwakili oleh anak Clovis yang ditemukan, merupakan garis nenek moyang yang sama dengan penduduk asli Amerika Selatan dan Meksiko. Sementara Amerika Serikat masih memiliki bercak kulit putih yang berasal dari luar benua. Penelitian ini juga menegaskan konsep sejarah asli Amerika dan menunjukkan bahwa penduduk asli yang modern merupakan keturunan langsung dari manusia Clovis.
Asia, Tanah Air Nenek Moyang Amerika
Manusia pertama berasal dari Siberia melalui Beringia Land Bridge, dimana wilayah ini selama zaman es terakhir menghubungkan Siberia dengan Amerika Utara, tetapi tidak membawa budaya Clovis. Budaya manusia Clovis muncul setelah mereka tiba di Amerika dan kerangka anak laki-laki (Anzick) merupakan keturunan imgran pertama.
Menurut Michael Waters, secara genetik bukti arkeologi menyatakan bahwa Asia merupakan tanah air nenek moyang Amerika, tetapi konsisten dengan pendudukan Amerika beberapa ribu tahun sebelum kehadiran manusia Clovis. Temuan ini justru tidak mendukung asal usul manusia di Amerika dari Eropa Barat seperti yang disarankan hipotesis Solutrean.
Informasi genetik yang ada pada anak Anzick adalah bagian dari cerita besar tentang penyebaran manusia modern di seluruh dunia. Profesor Willerslev menyatakan, imigran pertama bisa saja berasal dari Siberia dan Asia Timur, yang terpenting baginya bahwa hasil temuan ini mampu menjelaskan lebih lanjut daripada hipotesis terdahulu.
Kerangka manusia Clovis setidaknya memiliki sepertiga gen anak kecil berusia 24000 tahun dari Mal'ta di Siberia. Begitu pula dengan keturunan penduduk asli Amerika pada hari ini, sehingga terlihat adanya pertemuan antara Asia Timur dan kelompok Mal'ta sebelum kehadiran manusia Clovis.
Alat-alat batu berupa proyektil dan pencakar adalah bukti utama dari aktifitas manusia paling awal di Amerika. Peralatan ini terbuat dari serpihan yang digunakan arkeolog untuk menentukan periode budaya, bukti ilmiah asal penduduk asili Amerika dari Asia, Siberia dengan faktor linguistik, distribusi golongan darah dan komposisi genetik.