Mp3 Music Player

Selasa, 07 Mei 2019

TASK PHOTOGRAPHY

Dede Tri Rizky Wijayanti
1502184034
Kelompok 8

Foto Model

Tema Besar           :  Prewedding
Tema Individu       : Classic Prewedding
Deskripsi               : Menggambarkan pasangan yang sedang melakukan prewedding ala-ala klasik.





Caption: Look The Other Side

Canon EOS 70D
ISO 400
F/20
Shutter Speed 1/80





Caption : The Shadow From Us

Canon EOS 70D
ISO 400
F/20
Shutter Speed 1/80




Caption : Our Umbrella

Canon EOS 70D
ISO 400
F/20
Shutter Speed 1/80


Foto Benda

Tema Besar       : Transportation Figure
Tema Individu  : Car & Bus
Deskripsi          : Figur Transportasi umum dan kendaraan pribadi





Caption : HEY TAYO

Canon EOS 70D
ISO 200
F/16
Shutter Speed 1/13




Caption : Yellow Car

Canon EOS 70D
IOS 200
F/16
Shutter Speed 1/13




Caption : Yellow Red Yellow

Canon EOS 70D
IOS 200
F/16
Shutter Speed 1/13










Jumat, 20 Maret 2015

Cover Youtube Favorite

    Hai, aku tahu kalian semuanya pasti pada bosen kesini soalnya isi blog ini beneran sotoy max. Kali ini gue mau share cover youtube favorite gue. Awal ceritanya gue youtube-rs jadi wajar kalau gue suka ngejamah yang beginian terus idola gue juga artis youtube semua(??). Oke daripada kelamaan gajelas mending langsung aja.

5. Matty Braps - Steal My Girl (One Direction Cover)

    Cover ini yang menurut gue imut banget karena cocok didengerin sama seusia adik gue. Meskipun yang nyanyi masih kategori 'anak-anak' tapi ini bener-bener so hermoso. Kalian para jomblo yang udah pada ditolakin sama yang lebih tua, cobain brodong unyu kek gini kayaknya asik juga (?) Hahaha. Oke deh langsung aja ini videonya.





4. Alyssa Shouse ft. Austin Mahone - No Air (Jordin Sparks ft. Chris Brown)
    
     Next, alasan gue suka cover ini? Banyak! Pertama karena ini beneran bagus(ya jelas), Kedua karena gue mahomie(??) dan yang ketiga karena....... kalian langsung aja dengerin daripada dengerin cerita aku yang gajelas dan bikin pusing.




3. Tiffany Alvord  - Blank Space (Taylor Swift Cover)

    Kalau yang satu ini yang bikin cover adalah kembaran gue yang terpisah jarak dan waktu(?) Haha, siapa yang gatau lagu ini? Semuanya pasti udah pada tahu lah ya, secara hits banget meskipun masih tergolong baru.




2. Maddi Jane - Price Tag (Jessie J Cover)

    Yang satu ini gue suka banget. Pertama lihat langsung suka. Dan kalian tau apa yang membuat video cover ini wow buat gue? Ya, nggak kemakan jaman gitu. Sejak pertama gue kenal yang namanya sms-an dan  game snake-3 di hp pertama gue sampe sekarang gue udah kenalan sama blogger, ask.fm, path, vine, ig dsb(?) tetep aja gue suka sama yang satu ini.



1. Boyce Avenue ft. Fifth Harmony - Mirrors (Justin Timberlake Cover)

    Yang satu ini kalian wajib lihat karena keren! Jujur gue belum lama tahu cover yang satu ini hahaha. Jujur aja sih gue disini ga pake muna. Sebenarnya emang gue ga terlalu suka sama 5H karena suatu alasan yang gabisa gue sebutin. Tapi abaikan ajalah yang penting cover yang satu ini bagus dan gue ga peduli siapa penyanyinya haha.


 Oke gue pikir itu aja yang bisa gue share. Sebenarnya masih banyak cover yang menurut gue keren tapi jari gue rasanya udah gamau diajak berdansa diatas keyboard lagi. Thanks for coming to my blog!!!

Selasa, 17 Maret 2015

Runtuhnya Kerajaan Asyur, Ledakan Populasi Dan Kekeringan

 2014
Sejarah kehancuran peradaban terdahulu tidak hanya disebabkan perang sipil, konflik internal dan eksternal pemerintahan, kerusuhan politik, tetapi juga bisa disebabkan oleh faktor iklim dan pertumbuhan penduduk. Asiria, atau Asyur merupakan kerajaan yang berpusat disekitar hulu sungai Tigris, Mesopotamia, wilayah Irak. Kerajaan Asyurmerupakan salah satu contoh peradaban yang mengalami kehancuran karena ledakan penduduk dan kekeringan.

Salah satu analisis yang diungkapkan Adam Schneider dari Universitas California-San Diego, Amerika Serikat, dan Selim Adali dari Research Center for Anatolian Civilizations di Turki, bahwakerajaan Asyur yang pernah berdiri di Irak Utara telah mengalami perluasan wilayah secara terus menerus, ledakan penduduk tak terkendali. Makalah ini diterbitkan dalam jurnal Springer, Climatic Change, edisi November 2014.

Runtuhnya Kerajaan Asyur


Asiria, atau Asyur merupakan kerajaan yang berpusat disekitar hulu sungai Tigris, Mesopotamia, wilayah Irak. Pada masa Asiria kuno yang berkembang pada abad ke-20 hingga ke-15 SM, orang-orang Asyur menguasai sebagian besar Mesopotamia Hulu dan sebagian wilayah Asia Kecil. Periode Asiria Pertengahan terjadi pada abad ke-15 hingga ke-10 SM, saat ini pengaruh kerajaan memudar dan bangkit kembali melalui berbagai penaklukan. 

niniwe, kerajaan asyur

Kerajaan Asyur pada zaman besi awal sekitar 911 – 612 SM telah meluas kebeberapa wilayah. Perluasan ini dibawah kepemimpinan Ashurbanipal yang memimpin sekitar tahun 668 – 627 SM, selama beberapa dekade kerajaan Asyur menguasai seluruh wilayah Bulan Sabit Subur hingga akhirnya kalah yang disebabkan perluasan kekuasaan Kerajaan Neo-Babilonia dan Median.

Asyur merupakan nama asli sebuah kota kuno kerajaan Asiria yang mulai berdiri sejak tahun 2600 SM. Wilayah ini merupakan salah satu kota awal yang pernah berdiri, termasuk juga kota Akkadia di Mesopotamia. Pada tahun 2334 sampai 2154 SM, Raja Asiria tunduk pada Sargon dari Akkadia, yang menyatukan semua bangsa Semit Akkadia dan masyarakat Sumeria berbahasa Mesopotamia dibawah Kekaisaran Akkadia. Setelah jatuhnya Kekaisaran Akkadia tahun 2154 SM, Dinasti Uruk Sumeria Ketiga memerintah Asyur Selatan tapi tidak berlangsung lama, sehingga kerajaan Asyur merdeka kembali.

Pada abad ke-9 SM, kerajaan Asyur Irak utara mulai memperluas ke sebagian besar wilayah Near East kuno. Kerajaan Asyur mencapai puncak kejayaan pada awal abad ke-7 SM, mereka termasuk kerajaan terbesar di Near East. Penurunan kejayaan kekaisaran Asyur dimulai pada akhir abad ke-7, hal ini membuat sejarawan bingung menanggapi penyebab kemunduran kerajaan. Sebagian sarjanawan menganggap kemunduran itu disebabkan perang saudara, kerusuhan politik, dan penghancuran ibu kota Asyur, Niniwe, yang dilakukan koalisi Babilonia dan pasukan Median pada tahun 612 SM. 
Walaupun berbagai hipotesis dicetuskan sejarawan, kehancuran kerajaan Asyur tetap menjadi misteri, mengapa sebuah negara adidaya militer di zamannya jatuh secara tiba-tiba dan begitu cepat. Menurut Schneider dan Adali, faktor-faktor seperti pertumbuhan penduduk dan kekeringan juga memberi kontribusi terhadap runtuhnya kerajaan Asyur. Data analisis paleoklimatik menunjukkan bahwa kondisi sekitar Near East menjadi lebih kering selama paruh kedua abad ke-7 SM. 

Selama ini, wilayah Near East juga mengalami pertumbuhan penduduk yang signifikan ketika masyarakat sekitar kerajaan Asyur ditaklukkan secara paksa dan dipindahkan. Tentunya hal ini secara substansial mengurangi kemampuan kerajaan dalam menghadapi kekeringan parah seperti yang yang melanda wilayah Near East pada tahun 657 SM. Kedua sarjanawan juga berpendapat bahwa dalam lima tahun masa kekeringan, stabilitas politik dan ekonomi dari kerajaan Asyur telah terkikis sehingga serangkaian perang sipil yang fatal telah melemahkan kekuatan militer.

Faktor-faktor demografi dan iklim tentunya memainkan peran secara tidak langsung, secara signifikan telah meruntuhkan Kerajaan Asyur. Schneider dan Adali menganalisa kesejajaran antara runtuhnya Kerajaan Asyur dan beberapa konsekuensi ekonomi dan politik dari perubahan iklim didaerah yang sama saat ini. Kekeringan parah diikuti kerusuhan, kekerasan, yang terjadi di Suriah dan Irak selama akhir abad ke-7 SM. Kemiripan ini sangat mencolok dengan kekeringan parah dan konflik politik kontemporer berikutnya di Suriah dan Irak Utara saat ini. 

Pada skala yang lebih global mereka menyimpulkan, bahwa masyarakat modern bisa menggaris bawahi apa yang terjadi ketika kebijakan ekonomi dan politik jangka pendek lebih diprioritaskan, daripada orang-orang yang mendukung ketahanan ekonomi jangka panjang dan pengurangan risikonya. Kerajaan Asyur berkembang sampai batas tertentu untuk memfokuskan tujuan ekonomi atau politik jangka pendek. Hal ini meningkatkan risiko kerajaan Asyur mengalami dampak negatif perubahan iklim, mengingat kapasitas teknologi dan tingkat pemahaman ilmiah tentang alam. 

Kerangka Manusia Clovis Berusia 12600 Tahun, Nenek Moyang Amerika

2014
Manusia Clovis sampai saat ini terus menjadi perdebatan arkeolog, mereka dianggap sebagai manusia tertua dan memegang kunci bagaimana peradaban di Amerika terbentuk. Diperkirakan orang-orang Clovis hidup di Amerika sekitar 13000 tahun yang lalu, mereka berburu Mammoth, Mastodon dan Bison raksasa dengan tombak besar.

Orang-orang Clovis dianggap bukan manusia pertama di Amerika, tetapi mewakili manusia pertama dengan ekspansi luas di Amerika Utara hingga pada akhirnya budaya menghilang secara misterius beberapa ratus tahun, ini seperti rantai yang putus. Mereka terkait dengan peradaban awal Amerika, dan saat ini hanya ditemukan satu kerangka manusia Clovis tertua di Amerika. Kerangka itu diperkirakan seorang anak kecil berusia antara 1 hingga 1,5 tahun ditemukan pada pemakaman berusia 12600 tahun yang disebut Anzick, wilayah Wilsall Montana.

Manusia Clovis, Nenek Moyang Penduduk Asli Amerika


Saat ini, tim yang dipimpin Profesor Eske Willerslev dari Denmark telah memetakan genom sehingga menambah rantai sejarah manusia Clovis yang menjadi perdebatan ilmiah mengenai kolonisasi Amerika. Diperkirakan sekitar 80 persen populasi penduduk asli Amerika merupakan keturunan langsung manusia Clovis, mungkin saja garis keluarga anak itu. Hasil ini diterbitkan dalam jurnal Nature edisi Februari 2014, dan konfrensi pers telepon internasional telah disusun dan akan diselenggarakan di reservasi suku Apsaalooke, Montana, dekat dengan pemakamanmanusia Clovis.

Menurut Profesor Eske, analisis ini seperti menemukan rantai yang hilang menjajaki nenek moyang penduduk asli Amerika. Meskipun budaya manusia Clovis telah menghilang, tetapi garis keturunannya sebagian besar masih ditemukan pada hari ini. Manusia Clovis bukan keturunan Eropa, Asia atau Melanesia, seperti yang diduga ilmuwan sebelumnya. Mereka penduduk asli sekaligus menjadi nenek moyang dan orang pertama di Amerika.

Temuan tim Profesor Eske membuktikan sesuatu yang tidak diragukan suku Apsaalooke (Gagak), dimana artefak kuno yang terletak diwilayah mereka dianggap langsung dari nenek moyang. Disamping itu, tim Eske sangat berkomitmen untuk tetap berinteraksi secara tatap muka dengan masyarakat suku dan mendengarkan secara langsung pemimpin penduduk asli Amerika. Mereka berharap, percakapan ini akan mengarah langsung pada kisah penguburan anak manusia Clovis.

Manusia Clovis, penduduk asli Amerika

Menurut Sarah, seorang ahli biologi molekuler yang dalam penelitiannya menemukan sisa-sisa terdahulu di lahan pribadi milik keluarga. Setelah 46 tahun sejak penemuan itu, akhirnya dia mendengar cerita tentang pemakaman anak manusia Clovis masih memiliki warisan genetik. Dalam catatan sejarah, nenek moyang penduduk asli Amerika datang dari Siberia yang terbagi menjadi dua kelompok. 

Kelompok pertama dianggap sebagai leluhur penduduk asli Amerika yang saat ini berada di Kanada. Dan kelompok lainnya diwakili oleh anak Clovis yang ditemukan, merupakan garis nenek moyang yang sama dengan penduduk asli Amerika Selatan dan Meksiko. Sementara Amerika Serikat masih memiliki bercak kulit putih yang berasal dari luar benua. Penelitian ini juga menegaskan konsep sejarah asli Amerika dan menunjukkan bahwa penduduk asli yang modern merupakan keturunan langsung dari manusia Clovis.

Asia, Tanah Air Nenek Moyang Amerika


Manusia pertama berasal dari Siberia melalui Beringia Land Bridge, dimana wilayah ini selama zaman es terakhir menghubungkan Siberia dengan Amerika Utara, tetapi tidak membawa budaya Clovis. Budaya manusia Clovis muncul setelah mereka tiba di Amerika dan kerangka anak laki-laki (Anzick) merupakan keturunan imgran pertama. 

Menurut Michael Waters, secara genetik bukti arkeologi menyatakan bahwa Asia merupakan tanah air nenek moyang Amerika, tetapi konsisten dengan pendudukan Amerika beberapa ribu tahun sebelum kehadiran manusia Clovis. Temuan ini justru tidak mendukung asal usul manusia di Amerika dari Eropa Barat seperti yang disarankan hipotesis Solutrean.

Informasi genetik yang ada pada anak Anzick adalah bagian dari cerita besar tentang penyebaran manusia modern di seluruh dunia. Profesor Willerslev menyatakan, imigran pertama bisa saja berasal dari Siberia dan Asia Timur, yang terpenting baginya bahwa hasil temuan ini mampu menjelaskan lebih lanjut daripada hipotesis terdahulu.
Kerangka manusia Clovis setidaknya memiliki sepertiga gen anak kecil berusia 24000 tahun dari Mal'ta di Siberia. Begitu pula dengan keturunan penduduk asli Amerika pada hari ini, sehingga terlihat adanya pertemuan antara Asia Timur dan kelompok Mal'ta sebelum kehadiran manusia Clovis.
Alat-alat batu berupa proyektil dan pencakar adalah bukti utama dari aktifitas manusia paling awal di Amerika. Peralatan ini terbuat dari serpihan yang digunakan arkeolog untuk menentukan periode budaya, bukti ilmiah asal penduduk asili Amerika dari Asia, Siberia dengan faktor linguistik, distribusi golongan darah dan komposisi genetik.

Pengembara Kuno Sebar Biji Pangan Asia Timur Sejak 5000 Tahun Lalu

2014
Tim arkeologi dari Washington University di St Louis telah menemukan butiran gandum dan padi tersimpan selama 5000 tahun di perkemahan dataran tinggi Kazakhstan. Temuan ini menandakan pedagang dan pengembara zaman kunomemegang peran penting dalam menyebarkan tanaman budi daya diseluruh koridor Timur dan Barat sepanjang sejarah Jalan Sutra.

Dalam studi yang dipimpin profesor arkeolog Washington University, Michael Frachetti Phd, dibantu oleh tim arkeolog Turkmenistan, Kazakhstan dan Italia. Pedagang dan pengembara zaman kuno memegang kunci utama dalam jaringan Timur dan Barat yang menghubungkan inovasi dan komoditas masa kini di Cina dan Asia Barat Daya. 

Hasil penelitian diterbitkan pada 02 April 2014 dalam jurnal Proceedings of The Royal Society B, dimana arkelog menyebutkan bahwa beberapa biji pangan termasuk kacang polong telah disebarkan diseluruh Eurosia selama ribuan tahun lebih awal dari dugaan sebelumnya.

Peran Penting Pengembara Zaman Kuno Dalam Peningkatan Ekonomi Asia


Pedagang dan pengembara zaman kuno di Central Eurosia telah menyebarkan tanaman daerah ke dalam perekonomian mereka dan tradisi ini telah berlangsung selama 5000 tahun lalu. Hal ini tentunya mengupas kembali kronologi interaksi sepanjang wilayah perdagangan 'Jalan Sutra'. Studi ini dianggap menulis ulang model perubahan ekonomi di seluruh Eurosia, para pedagang dan pengembara zaman kuno memiliki sistem ekonomi beragam dan sangat penting dalam membentuk bidang ekonomi secara umum.

penggalian arkeolog, pengembara kuno

Seperti hanya roti gandum, makanan ini dikembangkan sekitar 6000 tahun lalu di Asia Barat Daya dan tidak ditemukan di Cina sebelum memasuki tahun 2500 SM. Sementara makanan dari jenis bijian padi diduga telah berkembang di Cina sekitar 8000 tahun yang lalu. 
Biji pangan dari Cina timur dan Asia Barat Daya telah dibawa oleh pengembara zaman kuno ketika membuat jalur perekonomian dan pangan ke Kazakhstan sekitar 5000 tahun lalu.
Menurut tim arkelogi, penemuan didasarkan pada data yang dikumpulkan dari empat Archaeobotanical pada perkemahan pastoralist Zaman Perunggu di stepa Central Eurosia, wilayah Tasbas dan Begash di dataran tinggi Kazakhstan dan Ojaklydi Turkmenistan. Tempat ini merupakan sistematis Archaeobotany pertama diwilayah itu, tentunya berpotensi dalam hal penemuan yang lebih menarik tentang asal usul pangan dunia.

Beragam temuan biji-bijian di Tasbas dan Begash memberikan bukti pertama dalam hal penyebaran tanaman pangan ke arah Barat dari Asia Timur. Dan penyebaran biji-bijian pangan telah melibatkan pedagang dan pengembara zaman kuno sebagai aktor perubahan dalam ekonomi.

Tempest Stela, Laporan Cuaca Tertua Dari Zaman Perunggu

2014
Dua sarjanawan dari University of Chicago Oriental Institute meyakini pola cuaca yang tidak biasa terjelaskan pada sebuah prasasti Tempest Stela, dimana teks itu menggambarkan dampak dari ledakan gunung berapi besar di Thera, yang saat ini disebut Santorini di Laut Mediterania. Letusan gununga berapi berdampak luas pada cuaca, ledakan gunung Thera kemungkinana telah menyebabkan gangguan signifikan di daerah Mesir.

Prasasti Tempest Stela ditemukan di Mesir berusia sekitar 3500 tahun, isinya menerangkan salah satu laporan cuaca dan dianggap tertua didunia. Hal ini bisa memberi bukti baru tentang kronologi bencana di Timur Tengah kuno. Penemuan parsasti dan terjemahan laporan cuaca diterbitkan dalam Journal of Near Eastern Studies ditulis oleh Nadine Moeller dan Robert Nitner pada awal April 2014.

Terjamahan Prasasti Tempest Stela


Peneliti lain menganggap teks Tempest Stela adalah dokumen metafora yang menggambarkan dampak dari invasi Hyksos. Tetapi terjahan Ritner menjelaskan bahwa teks tersebut mungkin merupakan deskripsi laporan cuaca yang konsisten akibat gangguan ledakan gunung Thera.
Dalam teks Tempest Stela menggambarkan keadaan 'langit badai' dengan 'badai hujan' selama berhari-hari. Teks ini menggambarkan mayat mengambang di sungai Nil seperti 'Skiffs Papirus', dan teks kuno mengacu pada peristiwa yang mempengaruhi kedua wilayah Delta dan daerah Mesir selatan sepanjang sungai Nil.

Tempest Stela, Laporan Cuaca Tertua

Tempest Stela merupakan teks yang dikenal sebagai Rhind Mathematical Papyrus dari pemerintahan Firaun Ahmose, teks menceritakan titik khusus menyebut guntur dan hujan. Menurut Baldi (ilmuwan Klimatologi dan Meteorologi), mereka telah membandingkan pola cuaca yang sering terjadi di Mesir. 

Pola cuaca dominan merupakan sistem yang disebut 'Laut Merah mambawa panas' dan udara kering ke daerah Afrika Timur. Bila terganggu akan mengakibatkan cuaca buruk, hujan lebat dan banjir bandang, sangat mirip dengan laporan cuaca yang tertulis pada Tempest Stela.

Laporan Cuaca Tertua Dari Pemerintahan Firaun Ahmose


Terjemahan prasasti Tempest Stela adalah laporan cuaca tertua jelas menunjukkan keberadaan masa pemerintahan Firaun Mesir, Ahmose, kepemimpinannya sangat dekat dengan peristiwa letusan gunung Thera. Temuan ini akan mengubah pemahaman ilmu pengetahuan disaat-saat sejarah manusia mengalami masa kritis pada zaman perunggu.
Prasasti Tempest Stela diperkirakan dibuat pada waktu pemerintahan Firaun Ahmose, seorang raja Firaun pertama dari Dinasti ke-18. Pemerintahan itu menandai awal kerajaan baru saat kekuasaan Mesir mencapai puncaknya. Potongan blok prasasti ditemukan di Thebes, sebuah tempat diduga menjadi wilayah pemerintahan Ahmose. Pada saat itu pemerintahaan Ahmose sekitar tahun 1550 SM, atau 30 sampai 50 tahun sebelumnya.
Kronologi yang digunakan arkeolog didasarkan pada daftar Firaun Mesir dan informasi ini bisa menyesuaikan tanggal pemerintahannya. Di tahun 2006. Pengujian radiokarbon pada pohon zaitun yang terkubur dibawah residu vulkanik, menjelaskan letusan gunung Thera pada tahun 1621-1605 SM. Hal bertentangan dengan penanggalan radiokarbon prasasti Tempest Stela, tetapi peristiwa sangat sesuai dan lebih logis terjadi pada pemerintahan Ahmose.

Selain itu, potongan prasasti Tempest Stela tidak hanya berisi laporan cuaca tertua, tetapi juga menjelaskan gangguan perdagangan dan pertanian disebabkan letusan gunung Thera yang menggerogoti Kekaisaran Babilonia. Hal ini bisa menjelaskan mengapa orang-orang Babilonia tidak dapat menahan serangan dari orang-orang Het, budaya kuno lain yang berkembang didaerah lain (daerah saat ini berada Turki).

Temuan Jarum Tembaga, Logam Tertua Dunia Berusia 6000 Tahun

2014
Bagaimana mungkin sepotong logam kecil yang terkubur ribuan tahun bisa bertahan hingga kini? Walaupun mengalami oksidasi, karat yang terlihat menutupi seluruh permukaan jarum tembaga, sebuah temuan arkeologi menjelaskan bagaimana wanita pada waktu menggunakan teknologi jarum tembaga sekitar 5000 tahun lalu.

Logam tertua yang ditemukan sampai saat ini berada di Timur Tengah, tampaknya terselamatkan waktu walaupun cukup banyak mengalami oksidasi. Menurut sebuah studi terbaru para peneliti, jarum tembaga ditemukan ketika arkeolog menggali wilayah Tel Tsaf. Studi ini diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE, dimana jarum tembaga diduga berasal dari tahun 5000 SM atau awal 4000 SM. Sejarawan menduga bahwa selama beberapa ratus sebelumnya orang-orang di wilayah ini mulai menggunakan logam.

Temuan Logam Tertua Dunia, Jarum Tembaga


Dalam penggalian situs arkeolog Tel Tsaf, sebuah desa Chalcolithic Tengah yang berkembang sekitar tahun 5200 hingga 4600 SM. Wilayah ini terletak didekat Sungai Yordan dan berbatasan dengan Jordan. Situs ini pertama kali didokumentasikan pada tahun 1950 dan penggalian disana dimulai pada akhir tahun 1970-an. Penggalian awal sudah dimulai sejak 40 tahun yang lalu, situs arkeologi Tel Tsaf telah menyumbang berbagai bukti sejarah berharga. Proyek penelitian terkahir dipimpin oleh Dr Danny Rosenberg dari Universitas Haifa bersama dengan Dr Florian Klimscha dari German Archaeological Institute Berlin. 

jarum tembaga, logam tertua

Dalam penggalian itu arkeolog menemukan berbagai bukti sejarah, misalnya kekayaan masyarakat dan hubungan komersial jarak jauh masih tetap tergambar di bangunan besar yang terbuat dari bata lumpur. Begitu pula beberapa gudang dimana gandum pernah tersimpan dalam skala besar. Arkeolog juga menemukan beberapa oven pemanggang yang dipenuh dengan tulang hewan bakaran, bukti ini mengisaratkan adanya acara besar. Temuan lainnya berupa barang yang terbuat dari obsidian, gelas vulkanik yang mungkin dibuat di Anatolia atau Armenia. Ada pula kerang dari Sungai Nil di Mesir dan daerah lain sekitar Mediterania, patung manusia dan hewan serta tembikar.

Yang paling penting dalam penggalian situs arkeolog ini adalah temuan jarum tembaga berukuran 4 cm. Jarum tembaga setebal 1 milimeter dimana ujungnya terbuat dari gagang kayu ditemukan oleh Prof Yosef Garfinkel dari Universitas Ibrani disebuah kuburan seorang wanita berusia sekitar 40 tahun. Pinggang wanita itu juga ditemukan sabuk yang terbuat dari 1668 manik-manik telur burung unta, dan makam ditutupi beberapa batu besar. Jarum tembaga ditemukan tepat diatas kerangka dalam kuburan tertutup yang mungkin pernah dimilikinya.
Arkeolog meyakini bahwa orang-orang pada waktu itu mulai menggunakan logam, tepatnya periode Chalcolithic Akhir. Implikasi ini memiliki dampak signifikan pada pemahaman arkeologis tentang penggunaan teknologi kompleks dan konteks sosial terkait. Hasil pemeriksaan kimia menunjukkan bahwa jarum tembaga mungkin berasal dari Kaukasus, sekitar 1000 kilometer dari Tel Tsaf. Menurut Dr Rosenberg, hubungan komersial yang dikelola masyarakat desa wilayah itu sudah dikenal sejak periode yang lebih awal. Dimana impor teknologi baru dikombinasikan dengan pengolahan bahan baku baru yang datang dari lokasi jauh ke Tel Tsaf.
Para peneliti masih belum meyakini tujuan penggunaan apa jarum tembaga, tetapi penggunaan benda logam serta sumber yang jauh menjadi saksi status sosial yang tinggi bagi kaum wanita dan pentingnya makam mereka. Jarum tembaga yang ditemukan dalam kuburan wanita merupakan salah satu penguburan paling rumit masa itu, mungkin indikasi pertama hirarki sosial dan kompleksitas terjadi saat itu. Meskipun penemuan jarum tembaga di Tel Tsaf merupakan bukti adanya puncak perkembangan teknologi diantara bangsa-bangsa wilayah tersebut, juga merupakan penemuan penting global.