Kelalaian yang Bisa Jadi Pembunuh
Sehingga banyak orang yang berbondong-bondong ingin menjadi dokter. Berbagai cara pun ditempuh demi mewujudkan impian menjadi dokter. Profesi dokter memang sangat menggiurkan, di tengah mahalnya biaya berobat.
Maka tidak heran, jika di Indonesia masih banyak orang yang berobat ke dukun atau alternatif. Hal tersebut ditengarai karena kurangnya biaya berobat ke dokter. Namun, akhir-akhir ini, dokter pun ikut berdemo, bukan hanya buruh, mereka menuntut rekannya dibebaskan dari balik jeruji.
Tak ayal hal ini dikarenakan dugaan malpraktik yang dilakukan oleh dokter, mereka pun divonis 10 bulan. Bukan hanya itu, sebelumnya mereka dinyatakan buron, karena telah menghilang. Hal ini jelas memperburuk citra dokter.
Ada juga ucapan yang membuat miris dari seorang yang menjadi pemimpin di bidang kesehatan, yaitu ibu Menteri, yang mengucapkan hal ini: "Mereka tidak ada tampang pembunuh. Mereka bukan orang bodoh," kata Nafsiah di kantor Kemenkes yang kami kutip dari VIVAnews.
Ya, kita tahu, kita juga tidak ingin siapapun menjadi pembunuh. Membunuh bukan soal bagaimana wajah seseorang, tapi ini menyangkut perbuatan. Kita juga tahu bagaimana polosnya anak musisi terkenal Ahmad Dhani, Al. Ataupun anak seorang pejabat, Rasyid Rajasa. Tentu mereka pun tidak mempunyai tampang pembunuh.
Tapi kelakuan mereka yang telah membunuh banyak orang. Kita kembali lagi ke masalah dokter, kelalaian bisa dilakukan siapapun, bahkan seorang ibu rumah tangga, yang tidak sengaja meninggalkan anaknya bermain dan membuat anaknya meninggal.
Kelalaian tentu tidak ingin kita lakukan, terlebih bagi seorang dokter yang telah mengeyam ilmu yang sangat panjang dan mahal. Ini bukan soal tampang pembunuh, tapi ini soal kelakuan yang bisa membunuh. Jadi untuk para dokter, harap dimaklumi jika ada rekan-rekannya yang melakukan kelalaian, dan harus dihukum. Karena setiap perbuatan tentu ada konsekuensinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar