Ilmu Deduksi dan Analisis (Holmes)
Based on "Sherlock Holmes Complete Series" by Sir Arthur Conan Doyle
- Sama seperti semua seni lainnya, Ilmu Deduksi dan Analisis adalah salah satu seni yang hanya bisa diperoleh dengan belajar yang lama dan penuh kesabaran. Sebelum beralih ke aspek-aspek moral dan mental yang menyajikan kesulitan terbesar, biarkan penyelidik memulai dengan menguasai masalah yang lebih dasar. Biarkan dia bertemu dengan orang-orang, belajar secara sekilas untuk membedakan latar belakang orang-orang tersebut, keterampilannya atau profesi yang dia geluti. Memang kelihatan seperti latihan yang kekanak-kanakan, tapi, hal ini akan mempertajam kemampuan observasi, dan mengajarkan kemana mencarinya dan apa yang harus dicari. Dari jari-kukunya, dari lengan mantel, dari sepatu botnya, dari bagian lutut di celananya, dari tanda kapalan di telunjuk dan ibu jari, dari ungkapan, dari bagian ujung lengannya, dari hal-hal ini pekerjaan seseorang secara jelas terungkap. Hampir tak terbayangkan bila semua hal-hal yang berhubungan dan menyatu akan gagal untuk memberikan petunjuk bagi penyelidik kompeten di setiap kasus.
- Anda harus beranggapan bahwa otak Anda awalnya adalah seperti loteng kosong yang kecil, dan Anda harus menaruhnya dengan furnitur yang Anda pilih. Orang bodoh menaruh semua jenis barang yang ia temui, sehingga pengetahuan yang mungkin berguna baginya akan terdesak keluar atau jika beruntung akan bercampur aduk dengan hal-hal yang lainnya, sehingga ia kesulitan untuk meraihnya. Tetapi, pekerja yang terampil tentunya sangat berhati-hati dengan apa yang akan ia taruh ke loteng otaknya. Dia tidak memiliki apa-apa, kecuali alat yang dapat membantunya untuk melakukan pekerjaannya. Namun dengan ini, ia memiliki bermacam-macam hal dan semuanya itu berada dalam susunan yang sempurna. Merupakan suatu kesalahan bila berpikir bahwa ruang kecil tersebut memiliki dinding elastis dan dapat menggelembungkan sampai batas tertentu. Karena tergantung dari pemikiran ini, pasti ada saatnya ketika anda menambah suatu pengetahuan, justru membuat anda melupakan sesuatu yang anda ketahui sebelumnya. Ini adalah hal yang paling penting, karena itu, jangan memiliki fakta yang tidak berguna yang dapat menyikut keluar yang fakta yang berguna.
- Seseorang yang jeli dapat belajar dengan pemeriksaan yang akurat dan sistematis dari semua hal yang ditemuinya. Dari setetes air, ahli logika bisa menyimpulkan kemungkinan berasal dari Atlantik atau Niagara tanpa pernah melihat atau mendengar dari satu atau yang lain. Jadi, semua kehidupan adalah suatu rantai besar, sifat yang mana akan dikenal setiap kali kita ditunjukkan mata rantai tunggal tersebut.
- Selalu melakukan pendekatan terhadap kasus dengan pikiran benar-benar kosong, yang mana akan selalu menguntungkan. Jangan membuat teori, hanya cukup mengamati dan menarik kesimpulan dari pengamatan Anda.
- Kesalahan yang besar jika Anda berteori sebelum memiliki semua bukti. Bisa saja, seseorang mulai memelintirkan fakta agar teorinya sesuai, daripada berteori sesuai fakta. Hal ini merupakan penilaian yang bias.
- Seringkali apa yang tidak biasa, biasanya merupakan panduan daripada hambatan. Dalam memecahkan masalah semacam ini, hal yang utama adalah untuk dapat berpikir kebelakang. Itu merupakan penyelesaian yang sangat berguna dan sangat mudah, tetapi orang jarang menerapkannya. Dalam urusan kehidupan sehari-hari, berpikir kedepan lebih berguna, sehingga jika lain datang akan diabaikan. Kebanyakan orang, jika Anda menggambarkan kepada mereka suatu rangkaian peristiwa, mereka akan memberitahu Anda apa hasilnya. Mereka dapat menempatkan peristiwa tersebut secara serempak dalam pikiran mereka, dan berkesimpulan sesuatu yang akan terjadi. Namun, ada beberapa orang, yang jika Anda mengatakan hasilnya, mereka akan mampu menyusunnya dari kesadaran batin mereka, langkah-langkah apa yang diambil sehingga mengarah ke hasil tersebut. Kekuatan ini adalah apa yang dimaksud dengan pemikiran kebelakang atau analitis.
- Jangan menebak. Ini adalah kebiasaan yang buruk sekali- merusak kemampuan logik. Perhatikan fakta-fakta kecil yang didasarkan pada dugaan besar yang dapat dipercaya.
- Bila Anda telah mengeliminasi segala yang tidak mungkin, apa pun yang tersisa, walaupun mustahil, pastilah merupakan kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar