2014
Kini, ilmuwan mampu menggambarkan peta sejarah genetik manusia yang terdiri dari 95 populasi berbeda di seluruh dunia. Peta global genetik dibuat untuk pertama kalinya, menunjukkan dampak kemungkinan genetik kolonialisme di Eropa, perdagangan budak di tanah Arab, Kekaisaran Mongolia dan pedagang Eropa berdekatan dengan Jalan Sutra dengan orang-orang Cina.
Tim peneliti genetik asal Oxford University dan University College London berhasil merinci sejarah pencampuran genetik diantara 95 populasi di seluruh Eropa, Afrika, Asia dan Amerika Selatan mencakup kurun waktu kurang lebih 4000 tahun. Hasil penelitian mereka diterbitkan pada jurnal Science, berisikan identifikasi, tanggal, dan ciri-ciri pencampuran genetik diantara populasi. Peta sejarah genetik manusia juga bisa diakses bebas pada halaman 'A genetic atlas of human admixture history'.
Peta Sejarah Genetik Manusia
Dalam studi pembuatan peta sejarah genetik manusia, tim peneliti mengembangkan metode statistik canggih untuk menganalisis DNA dari 1490 orang pada 95 populasi diseluruh dunia. Menurut Dr Simon Myers, DNA memiliki kekuatan untuk menceritakan sejarah dan mengungkap rincian masa lalu manusia. Pendekatan yang dilakukan sejauh ini hanya menggunakan data genetik, memberikan informasi independen dari sumber lain.
Banyak pengamatan genetik sesuai dengan peristiwa sejarah dan ditemukan bukti pencampuran genetik yang sebelumnya tidak pernah diketahui. DNA orang-orang Tu di Cina modern diperkirakan hidup sekitar tahun 1200 M, orang Eropa mirip dengan Yunani modern dicampur dengan populasi lain seperti Cina. Menurut ilmuwan semua ini masuk akal, DNA Eropa seperti ini mungkin saja terjadi ketika manusia memasuki wilayah perdagangan Jalur Sutra.
Sementara studi lain tentang garis genetik Kekaisaran Mongolia bisa terlihat jelas pada orang-orang Hazara di Pakistan, sebagian mereka keturunan prajurit Mongolia. Enam populasi lain berada di Turki Barat juga menunjukkan bukti pencampuran genetik dengan Mongolia diwaktu yang sama. Semua sejarah mutasi genetik ini terjadi ketika masa kejayaan periode Kekaisaran Mongolia.
Meskipun mutasi individu kurang jelas terlihat, tetapi dengan menambahkan informasi diseluruh genom maka akan diperoleh data pencampuran. Terkadang sampel DNA dari daerah terdekat bisa memiliki sumber pencampuran genetik yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Sebagai contoh ketika tim ilmuwan meneliti sampel DNA sub Sahara Afrika, mungkin terkait dengan perdagangan budak di Arab, yang lain berasal dari Asia Timur, dan satu lagi dari Eropa kuno. Hal ini sangat umum, hampir semua populasi menunjukkan pencampuran sejarah genetik manusia sehingga sering melibatkan populasi yang bermigrasi pada jarak besar.
Dari data 1490 individu, tim ilmuwan mengidentifikasi potongan DNA yang terbagi diantara individu populasi berbeda, dimana populasi yang berbagi gentik lebih banyak keturunannya dan potongan genetik manusia memberikan petunjuk tentangnenek moyang sepanjang sejarah kromosom.
Menurut Dr Simon Myers, memahami kesamaan genetik dan perbedaan antara populasi manusia merupakan kunci kesehatan masyarakat. Beberapa populasi lebih beresiko penyakit tertentu daripada populasi lain, khasiat obat juga mengakibatkan efek bervariasi sehingga mutasi genetik langka sangat mungkin menghasilkan perbedaan diantara populasi. Hal ini mempengaruhi wawasan peta sejarah genetik manusia, penelitian selanjutnya mungkin memiliki implikasi dampak DNA kesehatan dan penyakit pada populasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar