2014
Misteri peradaban terdahulu masih saja menjadi tanda tanya besar dikalangan sejarawan, bagaimana sebenarnya peradaban kuno terbentuk, dan siapa saja yang pernah menghuni Bumi sebelum adanya manusia modern. Beberapa pakar sejarah dan alkitab terus menggali teka-teki, mereka terus meninjau lebih koheren, hipotesis provokatif dan teori terkait manusia Atlantis dan Lemuria.
Sejarah peradaban Pra Diluvian (periode sebelum banjir besar Nuh) dan datangnya kejahatan di muka bumi, sejarawan alkitab menafsirkan tulisan suci yang memberi referensi peristiwa penting. Dimana mereka menduga bahwa Sejarah Perjanjian Lama adalah Sejarah Manusia Atlantis dan Lemuria (Comyns Beaumont). Beberapa penulis modern seperti Brinsley La Pour Trench, Barbara Marciniak dan William Bramley, mereka menganut teori lain yang menjelaskan adanya kejahatan dimuka Bumi.
Manusia Atlantis Peradaban Pra Diluvian
Kisah misteri peradaban kuno berhubungan dengan ide yang sama dari kunjungan makhluk asing dan kolonisasi, seperti yang dijelaskan pada artikel terdahulu "Mitologi Bintang Pleiades, Rumah Humanoid" dan "Ras Humanoid, Penyebab Kehancuran Peradaban Kuno". Mereka juga disebut sebagai "Serpent People" atau "Brotherhood Of The Snake", budaya yang tersisa saat ini mengenalnya dengan sebutan Dewa Ular dan Manusia Ular.
Meskipun kisah legenda menceritakan ular yang tidak diketahui fisiknya diberbagai benua, tetapi simbol ular sangat berhubungan dengan budaya peradaban kuno, manusia Atlantis dan Lemuria.
Dan di Bumi akan menjadi monster, generasi manusia komodo, dan juga ular (Apocalyptic Fragment of Clement). Meskipun teks ini menyebutkan keberadaan mereka, tetapi sebenarnya mereka tidak memiliki kemiripan dengan fisik ular.
Menurut teori yang paling koheren biasanya digambarkan sebagai makhluk moralitas meragukan, tapi memiliki kekuatan mental dan teknis yang besar. Mereka bermarkas di Atlantis, dan gagasan peradaban Atlantis merupakan pusat dari semua legenda yang diangkat didirikan dengan dasar kekurangan fakta dan lebih berangan-angan.
Manusia Atlantis melakukan percobaan genetik yang dimulai pada adat budaya manusia Bumi dengan peralatan yang dibawa dari tempat asing diluar planet Bumi. Maka mereka kemudian membuat 'Sons Of The Serpents' yang memiliki DNA makhluk asing dari garis ayah dan manusia asli Bumi 'Homo Sapiens'. Penciptaan ini menurunkan genetik untuk melayani kebutuhan pencipta mereka yang berada di Taman Edinu atau Eden. Mereka secara sengaja menciptakan spesis baru, Homo Atlantis.
Penghuni peradaban kuno awal di Bumi mungkin Cro Magnon, Engis, Homo Erectus atau Homo Sapiens Neanderthal. Mungkin ada beberapa ras lain tetapi diragukan, apakah manusia modern mampu mengetahui kebenaran tentang leluhur yang pernah hidup lebih dahulu di Bumi? Spesis Neanderthal dan Cro Magnon secara genetik terganggu dan merupakan korban kegagalan hibrida.
'Masters Serpent' keturunan paling sulung akhirnya mulai melawan perbudakan, dimana mereka menggunakan makhluk Hibrida di Atlantis tanpa menanamkan moralitas dan tanpa mengenal spiritual. Ada teks yang bertuliskan bahwa 'Sons of the Serpents' (Homo Atlantis) tidak akan mengakui keunggulan tuan-tuan mereka, karena mereka tidak memiliki kualitas agung.
Kualitas manusia Atlantis peradaban Pra Diluvian dan kepekaan sedemikian rupa sehingga mereka tidak hanya intelektual, tapi juga merasuki dimensi moral dan spiritual yang kurang dalam jiwa ekstraterrestrial mereka. Manusia Atlantis secara terbuka mulai menolak pencipta mereka, sehingga mengundang pencipta mereka turun ke Bumi dengan membawa pasukan besar.
Manusia Atlantis Pindah Ke Benua Lemuria
Setelah periode waktu yang tidak ditentukan, mayoritas 'Sons of the Serpents' meninggalkan Gardens of Edinu (Atlantis) dan mengosongkan benua Appalachia. Mereka pindah ke pulau Oceania yang kemudian dikenal sebagai peradaban Lemuria, di mana hari ini lebih dikenal sebagai Samudera Pasifik.
Di benua Lemuria, mereka membangun peradaban yang berkembang pesat dan juga menggunakan ilmu-ilmu yang tinggi. Penemuan budaya leluhur dan filosofi yang akhirnya memperkaya manusia Atlantis dan lemuria, sampai saat ini ajaran ketuhanan diduga berasal dari manusia Atlantis yang hidup di benua Lemuria.
Pada saat ini, legenda dan sebutan Lemuria berasal dari Mu atau Mu - devi yang berarti 'Tanah Leluhur'. 'Mu - Devi' merupakan ibu Dewi Hindu, sementara Shiva adalah rekannya sekaligus 'Ayah' umat manusia. Teks Tamil India (Silappadikaran) menggambarkan benua yang hilang di Pasifik dan Samudera Hindia yang disebut Kumai Nadu atau Kumari Kandam, yang artinya 'Pulau Naga dari ular abadi'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar