Ilmuwan dari McGill University menganalisis beberapa batuan tertua di dunia, mereka menemukan catatan paling awal sebelum terbentuknya atmosfer bumi. Analisis ini menjelaskan bahwa atmosfer 4 miliar tahun yang lalu sangat mirip dengan atmosfer bumi satu miliar tahun kemudian. Kondisi oksigen pada saat itu sangat mematikan manusia (jika ada), tetapi mendukung biosfer mikroba yang pada akhirnya melahirkan ragam kehidupan di Bumi saat ini.
Hasil penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Science edisi Januari 2015. Analisis ini bisa membantu ilmuwan agar lebih memahami asal usul kehidupan dan kemudian berkembang. Sampai saat ini, para ilmuwan mengandalkan beragam model komputer dari karakteristik atmosfer bumi awal. Penelitian ini didukung oleh Natural Sciences and Engineering Research Council of Canada, Canadian Space Agency, wilayah Lorraine Perancis dan Centre National de la Recherche Scientifique.
Analisis Kimia Batuan Tertua Ungkap Atmosfer Bumi Kuno
Analisa ini berdasarkan penelitian sebelumnya yang diuji mahasiswa McGill, Jonathan O'Neil dan profesor Don Francis. Temuan mereka dipublikasikan pada tahun 2008 yang mengungkap analisa batu sepanjang pantai Teluk Hudson di Quebec Utara, daerah ini lebih dikenal sebagai Greenstone Belt Nuvvuagittuq. Kimia dalam bebatuan diendapkan sebagai sedimen sejak 4,3 miliar tahun yang lalu, beberapa ratus juta tahun setelah Bumi terbentuk.
Dalam analisis kali ini, para ilmuwan menggunakan spektrometri massa untuk mengukur jumlah isotop sulfur berbeda dalam batuan yang terdapat dalam sabuk Nuvvuagittuq.
Para ilmuwan menentukan bahwa sulfur dalam batuan tersebut setidaknya berusia 3,8 miliar tahun dan mungkin saja 500 juta tahun lebih tua daripada terbentuknya atmosfer awal. Kondisi atmosfer bumi pada saat itu menunjukkan kekurangan oksigen dibandingkan dengan saat ini, dan mungkin lebih banyak metana dan karbon dioksida.
Mereka menemukan bahwa jejak isotop atmosfer bumi terlihat sama seperti batuan berusia 1-2 miliar tahun lebih muda. Menurut profesor Boswell Wing, batuan yang lebih muda mengisyaratkan tanda-tanda yang jelas tentang kehidupan mikroba, dan beberapa kemungkinan telah terbukti dalam penafsiran hasil analisis ini. Salah satu interpretasi tersebut bahwa biologi dikendalikan komposisi atmosfer Bumi awal.
Hal ini berdasarkan biosphere mikroba yang sama akan menghasilkan gas atmosfer yang sama dari masa bumi hingga memasuki usia remaja. Kemungkinan biosfer terpisah dari atmosfer bumi, dalam hal ini geologi mungkin bertanggung jawab dalam pengaturan komposisi udara kuno melalui letusan gunung berapi besar yang memproduksi gas secara berulang, mengeluarkan gas biologis secara perlahan.
Tim ilmuwan terus memperluas analisis untuk mengungkap bukti yang mendukung hipotesis biologis ataupun geologi, atau mungkin kombinasi dari keduanya. Dalam kasus lain, Emilie Thomassot mengatakan bahwa penelitian ini justru telah menunjukkan bahwa sedimen Nuvvuagittuq merekam jejak lingkungan daratan di periode paling awal terbentuknya atmosfer bumi yang tampaknya kompatibel dengan permukaan bumi. Para ilmuwan saat ini memperluas investigasi pada sedimen Arkean awal di wilayah Kanada, seperti pantai Labrador.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar