Mp3 Music Player

Senin, 16 Maret 2015

Ditemukan Gen 'Asing' Pada Manusia Dan Hewan

2015
Analisa ilmuwan kali ini cukup mengejutkan, mereka menyatakan beberapa hewan bahkan termasuk manusia, memiliki gen aneh atau gen 'asing'. Gen ini diduga terdapat dan berkembang pada mikroorganisme yang pernah hidup dilingkungan zaman kuno.  Menurut ilmuwan bahwa analisis ini mungkin jauh dari pandangan sebenarnya tentang HGT pada hewan, dan HGT langsung antara organisme multisel yang kompleks juga masuk akal, proses ini sudah dikenal umum dalam hubungan parasit.

Studi ini cukup menjelaskan, dimana ilmuwan mempublikasikan analisis dalam jurnal Genome Biology. Analisa ini menantang pandangan konvensional bahwa evolusi hewan hanya mengandalkan gen yang diwariskan melalui jalur leluhur. Tetapi disini justru menunjukkan, bahwa setidaknya proses tersebut masih berlangsung dalam beberapa garis keturunan.

Studi HGT, Temuan Puluhan Gen Asing


Penelitian ini memiliki dampak potensial lebih umum terhadap Genom Sequencing, proyek genom sering mengeluarkan urutan bakteri dari hasil asumsi yang menyatakan adanya kontaminasi. Sementara analisis kontaminasi sangat diperlukan, tidak boleh mengabaikan potensi urutan bakteri menjadi bagian asli pada genom hewan berasal dari HGT.

Menurut analisa, transfer gen antara organisme yang hidup di lingkungan yang sama dikenal sebagai transfer gen horizontal atau HGT (Horizontal Gene Transfer). Situasi ini dikenal dalam organisme bersel tunggal dan dianggap sebagai proses penting yang menjelaskan seberapa cepat bakteri berkembang, contohnya resistensi terhadap antibiotik.

DNA Template, gen asing

Dalam hal ini, ilmuwan berpendapat bahwa HGT diduga berperan penting dalam evolusi beberapa hewan, termasuk cacing Nematoda yang telah menerima gen dari mikroorganisme dan tanaman. Begitupula beberapa kumbang yang menerima gen bakteri yang menghasilkan enzim untuk mencerna buah kopi. 
Tetapi gagasan HGT terjadi pada hewan dan yang lebih kompleks seperti pada manusia, bukan semata-mata mendapatkan gen langsung dari nenek moyang dimana sebelumnya hal ini telah diperdebatkan kalangan ilmuwan.

Menurut Alastair Crisp dari University of Cambridge-Inggris, analisa ini merupakan studi pertama yang menunjukkan seberapa luas transfer gen horizontal terjadi pada hewan, termasuk manusia. Sehingga situasi ini telah menimbulkan puluhan atau ratusan gen 'asing' yang masih aktif. Tetapi yang paling aneh, HGT telah memberikan kontribusi terhadap evolusi, bahkan mungkin saja terjadi pada semua hewan dimana proses ini terus berlangsung. Dengan kata lain, ilmuwan mungkin perlu mengevaluasi kembali bagaimana pandangan baru pengetahuan genetik dan yang mempengaruhi evolusi.

Ilmuwan mempelajari genom yang diperoleh dari 12 spesies Drosophila atau lalat buah, empat spesies cacing Nematoda dan 10 spesies primata termasuk manusia. Mereka menghitung seberapa jauh gen sejalan dengan gen yang sama (pada spesies lain) untuk memperkirakan seberapa besar kemungkinan mereka berubah menjadi gen 'asing' di awal perkembangan. 

Dengan membandingkan dengan kelompok lain pada spesies, ilmuwan memperkirakan berapa lama gen yang mungkin telah diperoleh. Beberapa gen diantaranya termasuk gen golongan darah ABO, dikonfirmasi telah diakuisisi oleh vertebrata melalui HGT. Sebagian besar gen lain berkaitan dengan enzim yang terlibat dalam metabolisme.
Bukti pada manusia mengkonfirmasi 17 gen yang sebelumnya tercatat berasal dari HGT, dan mengidentifikasi 128 gen asing tambahan dalam genom manusia yang sebelumnya tidak tercatat.

Beberapa gen diduga terlibat dalam metabolisme lipid, termasuk pemecah asam lemak dan pembentukan Glikolipid. Yang lainnya terkait dengan respon imun termasuk respon inflamasi, sel kekebalan tubuh dan Antimikroba. Sedangkan kategori gen lebih lanjut termasuk metabolisme asam amino, protein dan modifikasi aktivitas antioksidan.

Tim ilmuwan mengidentifikasi kelas kemungkinan asal mula transfer organisme gen. Diantaranya bakteri dan protista, kelas lain mikroorganisme yang merupakan pendonor paling umum disemua spesies yang telah dipelajari. Mereka juga mengidentifikasi HGT pada virus yang diduga telah menyebarkan lebih dari 50 gen asing pada primata.

Beberapa gen diidentifikasi berasal dari jamur, dugaan ini menjelaskan penelitian sebelumnya yang hanya terfokus pada bakteri sebagai sumber HGT. Dimana awalnya ilmuwan menolak gagasan bahwa gen ini adalah 'asing'. Mayoritas HGT ditemukan pada primata kuno, hal ini terkadang terjadi antara nenek moyang Chordata dan nenek moyang primata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar