Mp3 Music Player

Senin, 16 Maret 2015

Janji Allah Kepada Adam, Penyelamat Lahir 5500 Tahun Kemudian

2015
Misteri kehidupan awal Adam dan Hawa tidak hanya membuat sejarawan bertanya-tanya, bagaimana kehidupan pada waktu itu. Beberapa literatur budaya yang diturunkan dari mulut ke mulut, dan bahkan setelah beberapa abad pernah tertulis teks yang menceritakan kisah manusia yang diturunkan dari surga, termasuk janji Allah kepada Adam dan Hawa yang menyebutkan kelahiran seorang utusan setelah melewati waktu lima setengah hari atau 5500 tahun setelah Adam turun ke Bumi, tetapi teks ini ditolak dalam penyusunan Alkitab.

Teks ini pertama kali diterjemahkan pada akhir 1800-an oleh Dr SC Malan dan Dr E Trumpp, sebuah buku yang ditulis berdasarkan kisah mulut ke mulut dari generasi ke generasi, yang menghubungkan periode kehidupan manusia pertama diciptakan. Dan seseorang diduga telah menuliskannya, dari sebuah karya tulis Mesir tidak diketahui identitasnya. Tidak ada catatan kapan teks pertama ditulis, tetapi berdasarkan referensi Pseudepigrapha mungkin ditulis beberapa ratus tahun sebelum kelahiran Isa. Salah satu versi ditemukan pada kitab Talmud Yahudi dan Quran, dan penulis Mesir menggunakan bahasa Arab tetapi terjemahan pertama ditemukan di Ethiopia. Jika kisah ini terselamatkan selama berabad-abad, maka kemungkinan pada waktu sebelumnya telah ada teks tertulis yang ditulis secara turun temurun.

Janji Allah Kepada Adam Ketika Turun Dari Taman Surga


Teks menceritakan kisah kehidupan Adam dan Hawa setelah keduanya keluar dari surga, dianggap sejarawan sebagai salah satu buku Pseudepigrapha, atau kumpulan sejarah Alkitab yang dianggap fiksi sehingga ditolak dalam penyusunan Alkitab. Kisah yang tertulis merupakan sejarah yang terjadi pada zaman Adam dan Hawa, meskipun dianggap pseudepigrapha tetapi membawa arti penting dan wawasan lebih luas. Kalimat-kalimat dibawah ini hanya beberapa bagian dari ratusan ayat yang ditolak, diambil dari buku 'The Forgotten Books of Eden (Banned Books from the Bible)', karya  Rutherford H Pratt, tahun 1926;

Pada hari ketiga, Allah menciptakan taman disebelah timur bumi, di perbatasan dunia timur, menuju arah matahari terbit, dimana tidak ditemukan apapun kecuali air, yang mencakup seluruh dunia dan sampai ke perbatasan surga. Dan di sebelah utara taman terdapat lautan air yang rasanya murni, tidak seperti air apapun, sehingga orang dapat melihat dengan jelas kedalaman bumi. Dan ketika seorang pria mencuci diri didalamnya, dia menjadi bersih dan putih-keputihan, bahkan sekalipun jika tubuhnya gelap.

Dan Allah menciptakan laut atas kehendak-Nya, karena Dia tahu yang akan datang adalah manusia yang diciptakan-Nya, sehingga setelah dia meninggalkan taman karena pelanggaran itu, laki-laki harus terlahir di bumi. Diantara mereka adalah 'orang-orang benar' yang akan mati, yang jiwanya akan dibangkitkan Allah pada hari akhir, ketika semuanya akan kembali kebentuk daging, mandi di air laut itu dan bertobat atas dosa-dosa mereka. Tetapi ketika Allah menciptakan Adam dan keluar dari taman surga, Dia tidak menempatkannya di perbatasan utara. Agar Adam dan Hawa tidak bisa pergi ke air laut dimana mereka bisa mensucikan diri di dalamnya, membersihkan dosa-dosa mereka, menghapus pelanggaran yang telah mereka lakukan, dan tidak lagi mengingat hukuman.

Disisi selatan taman surga, Allah tidak menginginkan Adam tinggal disana, karena ketika angin bertiup dari utara akan membawa wangi pohon lezat dari taman surga ke sisi selatan. Karena itu Allah tidak menempatkan Adam, agar dia tidak bisa mencium bau manis pepohonan, melupakan pelanggarannya dan menemukan hiburan, setelah apa yang dilakukannya dengan mengambil kesenangan dari wangi pohon tetapi tidak membersihkan kesalahannya.

Allah berbelas kasihan dan sayang, mengatur segala sesuatu dengan cara-Nya sendiri, Dia membuat Adam tinggal di perbatasan barat taman surga, karena disisi ini... bumi sangat luas. Dan Allah memerintahkannya untuk tinggal disana, disebuah gua batu dibawah taman surga.
Tetapi ketika Adam dan Hawa keluar dari taman surga, mereka harus berjalan diatas tanah menggunakan kaki, tidak tahu bagaimana cara berjalan. Dan ketika mereka tiba di pembukaan gerbang taman surga dan melihat bumi yang luas didepan mereka, ditutupi dengan batu-batu besar dan kecil, pasir, mereka takut dan gemetar, dan wajah mereka ketakutan seakan-akan mengisyaratkan telah datang waktunya,... dan mereka mati (pingsan). 

Adam Dan Hawa Pingsan Melihat Malaikat


Allah telah membuat perjanjian yang sama dengan Adam, seperti sebelum dia keluar dari taman surga, ketika Hawa mengambil buah dan memberikan kepadanya untuk di makan. Sebab, ketika Adam keluar dari taman surga, dia melewati pohon itu, dan melihat bagaimana Allah telah mengubahnya ke dalam bentuk lain, pohon itu menjadi layu. Adam dan Hawa pergi (lari) ketakutan karena melihat apa yang telah terjadi pada pohon itu, gemetar dan jatuh, tetapi Allah dalam rahmat-Nya mengangkat Adam dan kemudian membuat perjanjian dengannya.

Adam dan Hawa, janji allah

Dan ketika Adam berada dipintu gerbang taman surga dan melihat Kerub dengan pedang berkedip api di tangannya (Kerub adalah istilah yang muncul dalam Alkitab, kedudukan yang sangat tinggi di pemerintahan Allah), Kerub menjadi marah dan mengerutkan kening padanya, baik Adam dan Hawa menjadi takut dan berpikir bahwa dia dimaksudkan untuk membunuh mereka. Sehingga terlihat wajah mereka gemetar ketakutan.
Tapi dia telah mengasihani mereka dan menunjukkan belas kasihan, dia (Kerub) berdoa kepada Tuhan dan berkata: "Tuhan, Engkau mengutusku untuk melihat dari pintu gerbang taman surga disertai dengan pedang api. Tetapi ketika hambamu, Adam dan Hawa melihatku, wajah mereka ketakutan dan mati. Ya Tuhanku, apa yang harus dilakukan untuk hambamu?"

Kemudian Allah mengasihaninya dan menunjukkan rahmat, mengirim Malaikat-Nya untuk menjaga taman surga. Dan Firman Allah datang kepada Adam dan Hawa, dan mengangkat mereka. Dan Allah berkata kepada Adam: 
"Aku katakan bahwa pada akhir lima setengah hari, Aku akan mengirimkan Firman dan menyelamatkanmu. Memperkuat hatimu, karena itu, tinggallah di 'Gua Harta' yang sebelumnya Ku katakan padamu."

Janji Allah Kepada Adam Lima Setengah Hari Kemudian 


Mereka terbiasa berada di taman surga yang indah, ditanami dengan segala jenis pepohonan. Sehingga pada akhirnya mereka melihat dirinya sendiri, di negeri asing yang tidak diketahui, dan belum pernah melihatnya. Ketika mereka berada di surga, mereka dipenuhi dengan kasih karunia yang bersifat terang dan hati mereka tidak berbalik ke arah hal-hal duniawi. Karena itu Allah mengasihani mereka, dan ketika Dia melihat keduanya jatuh sebelum mencapai gerbang taman surga, Dia mengeluarkan Firman-Nya kepada Adam dan Hawa, dan mengangkat mereka dari tempat dimana mereka jatuh.
Allah berfirman kepada Adam: "Aku telah menetapkan pada bumi yaitu hari dan tahun, kau dan keturunanmu akan hidup dan berjalan didalamnya, sampai hari dan tahun-tahun itu terpenuhi, Aku akan mengirim Firman yang menciptakanmu dan terhadap apa yang telah kau langgar, Firman yang membuatmu keluar dari taman surga, dan yang mengangkatmu ketika kau jatuh. Ya,... Firman itu lagi yang akan menyelamatkanmu ketika lima setengah hari terpenuhi."

Tapi ketika Adam mendengar kata-kata dari Allah dan lima setengah hari, dia tidak mengerti maksudnya. Adam berpikir bahwa waktunya hanya lima setengah hari hingga sampai ke akhir dunia. Dan Adam menangis dan berdoa kepada Allah untuk menjelaskan maksud kepadanya. Kemudian Allah dalam rahmat-Nya kepada Adam yang diciptakan dalam bentuk dan rupa-Nya sendiri, menjelaskan kepadanya, bahwa lima setengah hari adalah 5000 dan 500 tahun (5500 tahun), dan kemudian salah satu-Nya akan datang dan menyelamatkan dia dan keturunannya.

Dalam literatur islam, dibahas di artikel sebelumnya 'Manusia Di Bumi Hanya 7000 Tahun, Berakhir 1500 Hijriah' telah dijelaskan berapa lama periode kehidupan manusia di Bumi sejak turunnya Adam. Maka disini tidak perlu dijelaskan lagi bagaimana perhitungan tujuh hari yang sama dengan kehidupan dunia selama 7000 tahun, dan kita berada diakhir tahun itu (tahun ke-7000 setelah Adam turun). Jika demikian, maka seharusnya perhitungan kalender Hijriyah adalah 7000 dikurangi 1500, sosok yang muncul 5500 tahun setelah turunnya khalifah pertama, seperti yang dijanjikan Allah kepada Adam dan hawa.

Para imam penyusun Alkitab tentunya memiliki alasan tersendiri, mengapa mereka menolak mencantumkannya kedalam Alkitab. Salah satunya ketidak jelasan penulis teks yang mungkin saja telah beberapa kali mengalami perubahan. Beberapa sumber menyebutkan bahwa mereka (penulis teks) berlindung dibalik nama besar agama, baik dari kalangan Nasrani, Islam dan Yahudi. Dan puluhan teks yang ditolak masuk kedalam Alkitab akan dibahas dalam artikel selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar