Kisah Kain (Qabil) anak Adam diceritakan telah menciptakan peradaban diseluruh dunia dan telah mengajarkan rahasia perdukunan termasuk kebijaksanaan terlarang, Hermetik Okultisme. Semua ini dilambangkan melalui Lapsit Exillis atau Cawan Suci, dimana pada akhirnya membawa pertentangan akan kebesaran ilahi, dan mitos dari berbagai budaya dunia menceritakan kisah yang sama. Kain disebut-sebut telah menikah dengan perempuan fana, menciptakan keluarga kerajaan pertama manusia, garis keturunan Cawan Suci yang dilakukan dengan benih ilahi. Keturunan mereka menjadi penguasa bumi, bahkan tercatat mitologi yang mirip disebagian besar dinasti kerajaan didunia sepanjang sejarah, dan tradisi ini masih terus berlanjut sampai sekarang.
Sosok yang mirip dengan penggambaran karakter keturunan Kain dapat ditemukan dalam berbagai mitos dan legenda berbagai bidaya, diantaranya mitologi Kronos (Saturnus), Hermes (Mercury), Zeus, Vulcan, Oceanus, Osiris, Oannes, Dagon, Moloch, dewa Baal, Odin, Wotan, Votan, Viracocha, dan Quetzlcoatl. Beberapa kitab suci juga mengisyaratkan karakter keturunan Kain diantaranya kisah Idris (Henokh), Tubal-Kain, kaum Nuh, Abrahim, Isak, Yakub, Raja Nimrod, Melkisedek, Raja Hiram dari Tirus. Bahkan Kain digambarkan sebagai patung iblis Asmodeus didalam gereja Rennes-le-Chateau-Rex Mundi, berdiri dipintu masuk gereja. Kain tidak selalu digambarkan sebagai laki-laki, karena dalam simbolisme okultisme terkadang bergambar hewan Hermaphroditic bersama permaisurinya, Dewi Venus. Simbolisme ini dipuja oleh para Ksatria Templar dalam bentuk Baphomet.
Kain, Anak Adam Mengajarkan Perdukunan
Dalam Quran, Habel disebut Habil tetapi Kain tidak disebutkan namanya, meskipun tradisi Islam mengenalnya sebagai Qabil. Sementara dalam versi Etiopia, Kain disebut Qayen. Dalam bahasa Arab, perdukunan atau dukun disebut 'Kahin' dan perbuatannya dinamakan 'Kahanah'. Menurut Ibnu Hajar, perdukunan atau kahanah adalah perbuatan seorang dukun yang mengandung pengertian mengetahui ilmu gaib, seperti mengetahui kejadian yang akan datang dengan berdasarkan pada suatu sebab.
Menurut Ibn Taimiyah, bahwa Al-Kahin, Al-A’rraf, dan Al-Munajjim (peramal bintang) merupakan tiga kata yang artinya orang-orang yang memberitakan hal gaib untuk memberikan sesuatu yang akan terjadi, atau menunjukkan barang yang dicari. Perdukunan mengisyaratkan hal gaib dan sesuatu yang bakal terjadi didaarkan atas mantra, atau petunjuk setan dan jin. Kain anak Adam, diceritakan menerima hukuman mengembara di muka bumi, sehingga muncul sebuah legenda bahwa hukuman berlangsung selama-lamanya. Menurut beberapa sumber Islam termasuk Al-Tabari, Ibn Kathir dan al-Tha'labi, Kain bermigrasi ke wilayah Yemen.
Banyak sejarawan alkitab menyakini bahwa garis keturunan yang dianggap menggagas perdukunan mungkin berasal dari Kain, anak Adam. Dalam sudut pandang beberapa rabi terdahulu tercetus gagasan bahwa Kain bukan anak Adam tetapi Samael, dimana ketika Samael melihat Hawa dan menggodanya, dan dia adalah salah satu malaikat yang terusir.
Mitologi Kain dikaitkan dengan Lucifer yang dianggap sebagai anak dari istri Adam, Lilith. Mitologi ini sangat berbeda dari versi pada umumnya yang tertulis dalam kitab suci, Lilith dianggap sebagai permaisuri sebelum turun ke bumi sebagai malaikat yang jatuh. Beberapa legenda tradisi terlihat berbeda dalam menafsirkan asal usul Kain, keduanya melibatkan iblis dan Nefilim. Dan kenyataannya bahwa Lily diambil dari sebutan Lilith, simbol dari garis keturunan ini merupakan Fleur-de-lys atau Flower of Lilith.
Mitologi Lilith ataupun Samael tampaknya memainkan peran berulang dalam seluruh mitos, diantaranya Asmodeus. Tidak hanya Asmodeus terlukis di Rennes-le-Chateau, tetapi juga berperan dalam membangun Kuil Sulaiman. Beberapa pengamat masih bingung, mengapa gambaran sosok Lilith berada di tempat suci sehingga mengaitkannya dengan keturunan Kain. Dalam beberapa tradisi mitologi Asmodeus dimana Musa tengah membelah Laut Merah, sosok ini sebenarnya bukan menggambarkan Tuhan. Meskipun digambarkan sebagai setan tetapi mungkin tidak selalu dipandang demikian, karena pengertian Asmodeus diterjemahkan sebagai Tuhan (Ashma: Tuhan, dan Deus: Tuhan).
Asmodeus atau Ashmedai adalah raja setan yang lebih dikenal dalam Kitab Tobit berperan sebagai antagonis utama. Setan ini juga disebutkan dalam beberapa legenda Talmud, misalnya dalam kisah pembangunan Kuil Sulaiman. Dia dianggap beberapa orang Kristen Renaissance sebagai Raja Sembilan Neraka, dan disebut sebagai salah satu dari tujuh pangeran neraka. Asmodeus juga disebut-sebut sebagai setan nafsu karena perannya memutar hasrat seksual manusia.
Kain atau Cain mungkin telah menciptakan tradisi sendiri, sebagaimana dibuktikan dalam sebuah sekte Gnostik aneh yang disebut Kaum Cain. Mereka meyakini bahwa tidak ada yang bisa diselamatkan kecuali dengan membuat perjalanan hidup dengan cara apapun. Epifanius menggambarkan kaum Cain sebagai kelompok yang menguduskan tindakan penuh nafsu atau ilegal ke berbagai makhluk surgawi, seperti sakramen.
Kisah Kain Dalam Kebra Nagast
Menurut sebuah buku yang dihormati bangsa Etiopia berjudul 'The Kebra Nagast, The Book of the Glory of the Kings of Ethiopia', ditranslasikan oleh E A Wallis Budge, disebutkan:
Aku akan menaruh pada tubuh Adam, dan Roh Kudus berkata; 'Aku akan berdiam di jantung para nabi dan yang benar'.
Dan Dia menciptakan Adam dalam gambar dan rupa-Nya sendiri, sehingga Dia akan menghapus setan karena diriNya berada dalam tubuh, dan mungkin membangkitkan Adam bersama dengan orang-orang yang benar untuk memuji-Nya. Aku akan menjadi manusia dan akan berada disegala yang telah kuciptakan, Aku akan berada didalam daging. Setelah Adam diturunkan dan hidup dimuka Bumi, Cain kemudian dilahirkan dengan wajah terlihat marah atau cemberut. Dengan paras yang menggambarkan kejahatan, Adam sedih. Kemudian Abel dilahirkan, Adam melihat bahwa penampilan dan wajahnya terlihat baik. Dia berkata, "ini adalah anakku, pewaris kerajaanku".
Dan ketika mereka tumbuh dewasa bersama, iblis mulai iri padanya dan dia melemparkan sifat iri di jantung Kain pada saudaranya, karena kata-kata ayahnya Adam mengatakan:
Dia yang memiliki wajah yang baik akan menjadi pewaris kerajaan-Ku. Dan untuk saudaranya, karena adiknya berwajah cantik yang lahir dengannya diberikan kepada Abel, bahkan sebagai Tuhan memerintahkan mereka untuk berkembang biak dan memenuhi bumi. Dan wajah adik yang lahir dengan Abel mirip dengan Kain, dan ayah mereka telah memindahkannya dalam pernikahan. Ketika dua saudara mempersembahkan kurban, Allah menerima persembahan Abel dan menolak Kain. Dan karena dengki ini, Kain membunuh Abel.
Pembunuhan saudara pertama kali dilakukan melalui sifat iri iblis pada anak-anak Adam. Dia membunuh saudaranya, Kain gemetar dan ketakutan dan merasa jijik pada ayah dan Tuhannya. Kemudian Seth lahir, Adam memandangnya dan berkata:
Sesungguhnya Allah telah menunjukkan kasih sayang padaku, dan Dia telah diberikan cahaya wajahku. Dalam ingatan sedih aku akan menghibur diri dengannya. Nama-Nya yang akan mengganti pewaris yang harus dihilangkan (Kain), bahkan sampai generasi kesembilan.
Mereka yang termasuk sembilan generasi: Dan Adam meninggal, kemudian Seth memerintah dengan kebenaran. Seth meninggal, dan Henos (Enos) memerintah. Dan Henos meninggal, dan Aynan (Kenan) memerintah. Dan Aynan meninggal, dan Malal'el (Mahalaleel) memerintah. Dan Malal'el meninggal, dan Yarod (Jared) memerintah. Yarod meninggal, Henokh (Enoch) memerintah dengan kebenaran dan takut akan Allah, dan Tuhan menyembunyikannya sehingga dia mungkin tidak melihat kematian, dia menjadi raja dalam daging. Dan setelah Henokh menghilang, Matusala (Metusalah) memerintah. Dan Matusala meninggal, Lamekh memerintah. Lamekh meninggal, Nuh memerintah dengan kebenaran dan mencintai Allah dengan segala karya-karyanya.
Dan manusia terkutuk, Kain anak Adam yang membunuh saudaranya, keturunannya melakukan hal yang sama dan mereka membuat Allah murka dengan kejahatan yang mereka lakukan. Mereka tidak takut akan Allah didepan matanya, dan mereka tidak pernah mengingat bahwa Dia telah menciptakan mereka, mereka tidak pernah berdoa kepada-Nya, mereka tidak pernah menyembah-Nya, mereka tidak pernah memanggil-Nya, dan mereka tidak pernah memberikan pengorbanan kepada-Nya.
Nay,... mereka makan, dan minum, dan mereka menari, dan mereka bermain instrumen senar dan menyanyikan lagu cabul. Mereka berbuat najis tanpa hukum, tanpa batas, dan tanpa aturan. Dan kejahatan anak-anak Kain berlipat ganda dalam kebesaran dan kekotoran. Mereka menyatukan benih keledai pada kuda dan muncul (jenis) keledai (baru), Allah tidak memerintahkan, bahkan seperti orang yang memberikan anak mereka kepada orang yang mengingkari Allah, dan keturunan mereka menjadi benih kotor (Gomorraites). Setengah dari mereka berubah menjadi baik dan setengah mereka menjadi jahat. Dan orang yang melakukan kejahatan ini, perhitungan mereka telah disiapkan dan kesalahan mereka abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar